Senin, 04 Oktober 2010

The Digital Divide: Scarcity, Inequality and Conflict

Disini saya akan membahas sedikit tentang "The Digital Divide". Sekarang orang sudah banyak mengenal internet dan komputer. Sesuai judulnya, ini yang menyebabkan kelangkaan, ketidaksamaan, dan konflik antar media di seluruh dunia.

Perkembangan dan penyebaran media digital di seluruh dunia telah memuncak di bidang sosial, politik dan ekonomi serta organisasi yang berada di beberapa negara, terutama di dunia. sebagai contoh di negara berkembang, komputer dan handphone telah meningkat penggunanya secara drastis dan menjadi alat yang sangat di perlukan unutk berkomunikasi, memilih hak, membeli, menjual, belajar, berkerja serta bermain.

Sebagai dasar, terbuka, dan mudah di akses yaitu internet telah membuat internet terkenal. Pada tahun 2007, kira-kira terdapat 1.2 triliun pengguna internet (sekitar18,9 % dari populasi di dunia) dan meningkat sekitar 245 % pada tahun 2000-2007.

sekarang kita kembali ke topik..

Apakah Itu "The Digital Divide"?
kebanyakan orang mengartikan digital divide itu adalah jarak antara orang yang menggunakan digital media dan internet terhadap orang yang sama sekali tidak bisa mengakses media tersebut. perbedaan didalam kepemilikan dan penggunaan akses pada media tersebut sangat berpengaruh terhadap pengakseskan informasi dari internet oleh komunitas yang merugikan dan juga memperkuat ketidaksamaan sosio-ekonomi yang didasarkan marjinalisasi kelas orang miskin dan beberapa bagian didunia.

Beberapa orang percaya bahwa pertanyaan di dalam kasus digital divide merupakan multi dimensi dan lebih rumit jika hanya mempertanyakan pengaksesan digital media dan internet ke semua orang dan negara. teknologi itu hanya membutuhkan keahlian dan kemampuan dari individu dan komunitas bagaimana mereka menggunakan digital teknologi dan internet sangat effektif untuk menghadapi kebutuhan sosio-ekonomi dan politik.

Hal lain yang sangat terkait dengan judul kita yaitu bahasa. bahasa dapat digunakan sebagai pelindung manusia yang memiliki akses dan keahlian dalam meringkai kata dan karena itu dapat memperburuk ketidaksamaan digital terhadap orang yang sangat mengerti sekali bahasa internet sebagai contoh bahasa inggris.

pada sub bab selanjutnya dapat dilihat di:




sumber:
  1. DIGITAL CULTURES: Understanding New Media by Glen Creeber dan Royston Martin